Namun penggunaan dua kalimat diatas berbeda karena mengandung pengertian mendasar yang berbeda pula. Kata ahlan wa sahlan terambil dari akar kata ahl yang berarti keluarga sedangkan sahl berarti mudah ( kata sahl juga diartikan dengan dataran rendah ) yang mudah dilalui oleh perjalan kaki. Jadi kata ahlan wa sahlan dapat diartikan selamat datang yang tersirat maknanya ( anda berada ditengah) keluarga dan ( melangkahkan kaki di) dataran rendah yang mudah.
Sedangkan kata marhaban terambil dari akar kata rahb yang berati luas dan lapang sehingga menggambarkan bahwa tamu yang datang disambut dengan dada yang lapang, penuh dengan kegembiraan dan baginya disediakan ruangan yang luas untuk melakukan apa saja yang di inginkanya. Dari kata ini juga terambil kata rahbah yang berarti ruangan yang luas dipergunakan untuk memperbaiki mobil supaya bisa melanjutkan perjalanan dengan baik. Kata marhaban ya Ramadhan “ Selamat Datang Ya Ramadhan “ berarti “ Kami menyambutmu penuh dengan kegembiraan dan kami persiapkan untukmu tempat yang luas agar engkau bebas melakukan apa saja yang berkaitan dengan upaya mengasah dan mengasuh jiwa kami “
Maka jika kita bisa menrenungi kata Marhaban ya Ramadhan ini dengan kebeningan jiwa kita niscaya Sabda nabi yang mengatakan bahwa “ Seandainya umatku mengetahui ( semua ) keistimewaan bulan Ramadhan niscaya mereka mengharapkan agar semua bulan menjadi Ramadhan.” Benar-benar terwujud dalam tingkah laku dan perbuatan amal kaum muslimin.

Lalu masihkan enggan kita mempersiapkan diri kita dengan maksimal untuk menyambut kedatangan Ramadhan tersebut ?. Atau masihkan kita enggan dengan kedatangan Ramadhan tersebut ?.
Kembalilah kejalanmu dan luruskanlah niarmu.!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar