Jumat, 25 September 2015

Mengenal Model Pembelajaran Quantum

Banyak orang yang bertanya-tanya apa itu model belajar Quantum yang terkenal hebat dan banyak dipraktekan oleh tenaga pengajar profesional. Model ini telah dipopulerkan dalam dunia pendidikan jadi lebih bermakna dan bedaya guna yang hebat. Untuk  memudahkan semua itu penulis mencoba menuliskanya disini semoga bisa bermakna bagi semua.

A. Landasan Teori
Pembelajaran Quantum pertamakali dikembangkan oleh De Porter. Mulai dipraktekkan pada tahun 1992, dengan mengilhami rumus yang terkenal dalam fisika kuantum yaitu masa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Dengan rumus itulah mendefinisikan Quantum sebagai interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.

Pembelajaran Quantum bermakna interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya karena semua energi adalah kehidupan dan dalam proses pembelajarannya mengandung keberagaman dan interdeterminisme. Dengan kata lain interaksi-interaksi yang dimaksud mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Dapat juga dikatakan Pembelajaran Quantum upaya mengembangkan potensi sisiwa dengan maksimal sehingga bermamfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.

Teori yang terkandung dalam Quantum Teaching adalah Accelerated Learning, Multiple Intelligences, Neuro-Linguistic Programming, Experiential Learning, dan Elements of Effective Instruction (
Belajar dipercepat, Multiple Intelligences, Neuro-Linguistic Programming, Experiential Learning, DanUnsur Instruksi Efektif) sehingga Quantum Teahing merangkaikan sebuah kekuatan yang memadukan multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak yang didalamnya meramu konsep berbagai teori yaitu:
 1) teori otak kanan/kiri;
 2) teori otak triune (3 in 1);
 3) pilihan modalitas (visual, auditorial dan kinestetik);
 4) teori kecerdasan ganda;
 5) pendidikan holistic (menyeluruh);
6) belajar berdasarkan pengelaman;
7) belajar dengan symbol, dan
 8) simulasi/permainan.

B. Karakteristik Pembelajaran Quantum
Secara umum, Quantum Teaching (pembelajaran Quantum) mempunyai karakteristik sebagai berikut:
  1. Berpangkal pada psikologi kognitif.
  2. Bersifat humanistik, manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatian. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dan sebagainya dari pembelajar dapat berkembang secara optimal dengan meniadakan hukuman dan hadiah karena semua usaha yang dilakukan pembelajar dihargai. Kesalahan sebagai manusiawi.
  3. Bersifat konstruktivistis, artinya memadukan, menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran. Oleh karena itu, baik lingkungan maupun kemampuan pikiran atau potensi diri manusia harus diperlakukan sama dan memperoleh stimulant yang seimbang agar pembelajaran berhasil baik.
  4. Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna. Dalam proses pembelajaran dipandang sebagai penciptaan intekasi-interaksi bermutu dan bermakna yang dapat mengubah energi kemampuan pikiran yang dapat mengubah energi kemampuan pikiran dan bakat alamiah pembelajar menjadi cahaya yang bermanfaat bagi keberhasilan pembelajar.
  5. Menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Dalam prosesnya menyingkirkan hambatan dan halangan sehingga menimbulkan hal-hal yang seperti: suasana yang menyengkan, lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk yang rileks, dan lain-lain.
  6. Menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran. Dengan kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar sehat, rileks, santai, dan menyenangkan serta tidak membosankan.
  7. Menekankan kebermaknaan dan dan kebermutuan proses pembelajaran. Dengan kebermaknaan dan kebermutuan akan menghadirkan pengalaman yang dapat dimengerti dan berarti bagi pembelajar, terutama pengalaman perlu diakomodasi secara memadai.
  8. Memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung, dan rancangan yang dinamis. Sedangkan isi pembelajaran meliputi: penyajian yang prima, pemfasilitasan yang fleksibel, keterampilan belajar untuk belajar dan keterampilan hidup.
  9. Menyeimbangkan keterampilan akademis, keterampilan hidup dan prestasi material.
  10. Menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri pembelajar. Ini mengandung arti bahwa suatu kesalahan tidak dianggapnya suatu kegagalan atau akhir dari segalanya. Dalam proses pembelajarannya dikembangkan nilai dan keyakinan bahwa hukuman dan hadiah tidak diperlukan karena setiap usaha harus diakui dan dihargai.
  11. Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi. Dalam prosesnya adanya pengakuan keragaman gaya belajar siswa dan pembelajar.
  12. Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran, sehinga pembelajaran bias berlangsung nyaman dan hasilnya lebih optimal.

C. Prinsip Dasar Pembelajaran Quantum
Prinsip dasar yang terdapat dalam pembelajaran Quantum adalah:
1. Bawalah dunia mereka (siswa) ke dalam dunia kita (guru), dan antarkan dunia kita (guru ke dalam dunia mereka (siswa).
2.  Proses pembelajaran bagaikan orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Segalanya dari lingkungan. Hal ini mengandung arti baik lingkungan kelas/sekolah sampai bahasa tubuh guru; dari lembar kerja atau kertas kerja yang dibagikan anak sampai rencana pelakanaan pembelajaran, semuanya mencerminkan pembelajaran.
b) Segalanya bertujuan. Semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan
c) Pengalaman mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa telah memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan berkembang pesat jika adanya rangsangan yang kompleks selanjunya akan menggerakkan rasa keingintahuan.
d) Akuilah setiap usaha. Dalam proses pembelajaran siswa seharusnya dihargai dan diakui setiap usahanya walaupun salah, karena belajar diartikan sebagai usaha yang mengandung resiko untuk keluar dari kenyamanan untuk membongkar pengetahuan sebelumnya.Dalam hal ini kesalahan siswa dalam upaya belajar tidak boleh dihukum, tapi harus dirangsang untuk menemukan
e) Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Segala sesuatu yang telah dipelajari oleh siswa sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya. Jadi segala usaha siswa harus mendapatkan penghargaan walaupun itu kecil.
3] Pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada depalapan kunci keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu:
  • a) terapkan hidup dalam integritas, dalam pembelajaran sebagai bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar.
  • b) akuilah kegagalan dapat membawa kesuksesan. Jika mengalami kegagalan janganlah membuat cemas terus menerus tetapi memberikan informasi kepada kita untuk belajar lebih lanjut.Bagi siswa yang gagal berikan motifasi agar ia tetap semangat untuk bisa menemukan kesuksesanya.
  • c) berbicaralah dengan niat baik. Dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan motivasi.
  • d) tegaslah komitmen. Dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu.
  • e) jadilah pemilik, mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung jawab sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.
  • f) tetaplah lentur. Seorang guru terutama harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan.
  • g) Pertahankan keseimbangan. Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.
4] Kerangka Perencanaan Pembelajaran Quantum
Kerangka perencanaan pembelejaran kuantum dikenal dengan singkatan “TANDUR”, yaitu:
a) Tumbuhkan : Konsep tumbuhkan ini sebagai konsep operasional dari prinsip “bawalah dunia mereka ke dunia kita”. Dengan usaha menyertakan siswa dalam pikiran dan emosinya, sehingga tercipta jalinan dan kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami.  Secara umum konsep tumbuhkan adalah sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan, buatlah siswa tertarik atau penasaraan tentang materi yang akan diajarkan. Dari hal tersebut tersirat, bahwa dalam pendahuluan (persiapan) pembelajaran dimulai guru seyogyanya menumbuhkan sikap positif dengan menciptakan lingkungan yang positif, lingkungan sosial (komunitas belajar), sarana belajar, serta tujuan yang jelas dan memberikan makna pada siswa, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu.  Berikut pertanyaan-pertanyaan yang dapat dipakai sebagai acuan guru: hal apa yang siswa pahami? Apa yang siswa setujui? Apakah manfaat dan makna materi tersebut bagi siswa? Pada bagian apa siswa tertari/bermakna? Stategi untuk melaksanakan TUMBUHKAN tidak harus dengan tanya jawab, menuliskan tujuan pembelajaran dipapan tulis, melainkan dapat pula dengan penyajian gambar/media yang menarik atau lucu, isu muthakir, atau cerita pendek tentang pengalaman seseorang.
b) Alami : Tahap ini jika kita tulis pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada kegiatan inti. Konsep ALAMI mengandung pengertian bahwa dalam pembelajaran guru harus memberi pengalaman dan manfaat terhadap pengetahuan yang dibangun siswa sehingga menimbulkan hasrat alami otak untuk menjelajah.Pertanyaan yang memandu guru pada konsep alami adalah cara apa yang terbaik agar siswa memahami informasi? Permainan atau keinginan apa yang memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki? Permainan dan kegiatan apa yang memfasilitasi siswa? Strategi konsep ALAMI dapat menggunakan jembatan keledai, permainan atau simulasi dengan memberi tugas secara individu atau kelompok untuk mengaktifkan pengetahuan yang telah dimiliki.
c) Namai : Konsep ini berada pada kegiatan inti, yang NAMAI mengandung maksud bahwa penamaan memuaskan hasrat alami otak (membuat siswa penasaran, penuh pertanyaan mengenai pengalaman) untuk memberikan identitas, menguatkan dan mendefinisikan. Penamaan dalam hal ini adalah mengajarkan konsep, melatih keterampilan berpikir dan strategi belajar. Pertanyaan yang dapat memenadu guru dalam memahami konsep NAMAI yaitu perbedaan apa yang perlu dibuat dalam belajar? Apa yang harus guru tambahkan pada pengertian siswa? Strategi, kiat jitu, alat berpikir apa yang digunakan untuk siswa ketahui atau siswa gunakan? Strategi implementasi konsep NAMAI dapat menggunakan gambar susunan gambar, warna, alat Bantu, kertas tulis dan poster di dinding atau yang lainnya.
d) Demonstrasikan :  Tahap ini masih pada kegiatan ini. Inti pada tahap ini adalah memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa tahu. Hal ini sekaligus memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan tingkat pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Panduan guru untuk memahami tahap ini yaitu dengan cara apa siswa dapat memperagakan tingkat kecakapan siswa dengan pengetahuan yang baru? Kriteria apa yang dapat membantu guru dan siswa mengembangkan bersama untuk menuntut peragaan kemampuan siswa. Strategi yang dapat digunakan adalah mempraktekkan, menyusun laporan, membuat presentasi dengan powerpoint, menganalisis data, melakukan gerakan tangan, kaki, gerakan tubuh bersama secara harmonis, dan lain-lain.
e) Ulangi : Tahap ini jika kita tuangkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada penutup. Tahap ini dilaksanakan untuk memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini”. Kegiatan ini dilakukan secara multimodalitas dan multikecerdasan. Panduan guru untuk memasukan tahap ini yaitu cara apa yang terbaik bagi siswa untuk mengulang pelajaran ini? Dengan cara apa setiap siswa akan mendapatkan kesempatan untuk mengulang? Strategi untuk mengimplementasikan yaitu bias dengan membuat isian “aku tahu bahwa aku tahu ini” hal ini merupakan kesempatan siswa untuk mengajarkan pengetahuan baru kepada orang lain (kelompok lain), atau dapat melakukan pertanyaan – pertanyaan post tes.
f) Rayakan : Tahap ini dituangkan pada penutup pembelajaran. Dengan maksud memberikan rasa rampung, untuk menghormati usaha, ketekunan, dan kesusksesan yang akhirnya memberikan rasa kepuasan dan kegembiraan. Dengan kondisi akhir siswa yang senang maka akan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar lehi lanjut. Panduan pertanyaan dalam diri guru untuk melaksanakan adalah untuk pelajaran ini, cara apa yang paling sesuai untuk merayakannya? Bagaimana anda dapat mengakui setiap orang atas prestasi mereka? Strategi yang dapat digunakan adalah dengan pujian bernyanyi bersama, pesta kelas, memberikan reward berupa tepukan.
Nah demikian semoga bisa dicoba dalam lokal oleh para tenaga pengajar yang ingin siswanya bisa menemukan kesuksesan dalam belajar.
Psan saya sebelum masuk lokal GURU harus mempersiapkan dirinya dengan segala sesuatu yang bersangkutan dengan materi ajarnya. Untuk pemula tidak masalah kalau di rumah dicoba di depan kaca. Bisa juga dengan menganggap dalam kamar kita ada siswa lalu kita coba mengajar pada mereka yang kita anggap siswa tersebut.

Selasa, 15 September 2015

Perintah Membaca

Kita sering merasa heran dengan orang – orang yang bukan beragama Islam kebanyakan lebih pintar dari kita yang beragama Islam. Kita sering merasa Takjub dengan orang – orang Eropa dan amerika yang nota bene mayoritas bukan muslim. Karena takjub tersebut kemudian sebahagian besar dari kita berusaha meniru budaya mereka. Busana, makanan, bahasa, dan tingkah laku serta cara fikir  sering harus di indentikkan dengan ala Eropa. Hal itu dilakukan hanya untuk disebut berkelas dunia.
Kalau kita pahami sesungguhnya apa yang salah dengan kita ?. Kita muslim mengklaim Islam sebagai agama yang paling benar diluar Islam agama yang harus ditolak kebenaranya. Tapi kita malah mengambil yang kita sebut tadi yang ala Eropa. Hal ini akan lebih diperparah lagi disebagian masyarakat orang yang berusaha menegakan agama Islam dengan baik dipandang dengan agak sinis, sok alim, dan malah ada yang mengancam mereka dengan embel – embel teroris. Sesungguhnya dimana kekeliruan kita. ? . Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita pahami Surat yang pertama sekali turun yaitu surat Al-‘alaq ayat 1 – 5.
Artinya
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah; Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha pemurah;Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam; Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Al-‘Alaq : 1– 5).

            Sebenarnya inilah yang mengherankan pada kita, kita yang mengetahui bahwa perintah pertama dalam ayat yang pertama turun itu adalah “ Iqra’ “  yang artinya bacalah. Sesungguhnyalah kita dari awal harus banyak membaca. Bahkan waktu nabi di turunkan ayat tersebut padanya tidak disodorkan buku. Tapi ia di suruh membaca. Maka menyikapi hal itu sesungguhnya perintah membaca itu bukan saja yang tersurat tapi juga yang tersirat. Dan sesungguhnya segaala ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini dimulai dari membaca yang tersirat, bukan dari yang tersurat. Setelah membaca yang tersiratlah kemudian pengetahuan tersurat ada.

            Ini mengkin juga salah satu bentuk kegagalan sistim pendidikan kita. Harus diakui sistim yang ada telah menciptakan generasi berprestasi akademik, tetapi mereka bukan generasi pencinta ilmu. Segala sesuatu diarahkan bukan dengan tujuan ilmu pengetahuan tapi lebih pada mendapatkan peluang kerja. Mungkin inilah yang diungkapakan oleh Harry R. Lewis dalam Excellence Without a Soul tengang Universitas Har vard. Univesitas termegah di dunia ini katanya sedang ditimpa petaka intektual yang sangat berat akibat terobsesi dengan kecemerlangan akademik, tapi telah kehilangan roh, esensi dan arti hakiki pendidikan. Dan pendidikan Islam ikut-ikutan terseret dalam petaka pendidikan tersebut. Karena itulah esensi dari ayat pertama dari surat pertama turun  itu tidak dapat dipahami dengan baik oleh lembaga pendidikan Islam. Pada hal waktu kita membuka al-qur’an kita telah membuka kitab berdaya mukjizat tinggi Transformatif. Hal ini terbukti pada generasi awal Islam kaum Jahiliyah bisa menjadi yang beradab, bahkan pada masa Daulah  Abasiyah Islam itu menjadi pusat peradaban dunia. Hal ini juga akui oleh Barat seperti yang di tulis Lyons dalam bukunya The House of Wisdom – How the Arabs Transformed Western Civilization.

            Sesungguhnya semangat Transpormatif dari kalimat Iqra’ itu bukan hanya ditujukan pada bangsa Arab saja, tapi untuk seluruh dunia.  Maka kita umat Islam harus membangkitkan kembali semangat Iqra’ tersebut , ia harus di pugar dan disegarkan. Iqra’ adalah gairah merebut kurnia ilmu demi pengabdian pada Sang Maha Pencipta. Demikianlah yang di inginkan sejak penurunan wahyu Iqra’ ini turun dalam artian pencarian ilmu sudah terjalin erat dengan Rabb, Tuhan Pencipta dengan implikasi bahwa ilmu adalah demi pengabdian.
           
            Adalah juga sangat mengherankan jika ditanya pada seseorang apa hobimu, maka dari sekian banyak jawaban adalah yang mengatakan hobinya membaca. Hobi membaca inilah yang seharusnya perlu diluruskan sebagai implementasi pemahaman dari surat pertama turun itu khususnya  kata Iqra’ ( yang berarti bacalah ). Hal ini akan samalah artinya jika ada orang yang hobinya minum air putih, atau hobi makan. Padahal setiap orang minum air atau makan. Setiap orang pasti tau minum air dan makan itu adalah keperluan utama, bukan hobi. Setiap orang pasti akan minum air jika ia harus dan makan jika ia lapar.

            Jika seseorang menghalangi dirinya untuk tidak minum dan makan pasti ia akan mati. Karena itu merupakan keperluan p utama bagi manusia. Begitu juga dengan membaca. Jangan anda jadikan membaca jadi hobi, itu keliru. Membaca harus menjadi kebutuhan utama hidupmu. Setiap kita harus membaca bukan hanya satu atau dua buku tapi sabanyak mungkin kita harus membaca. Karenanya seorang muslim tidak boleh mengatakan saya tidak suka membaca, saya tidak biasa membaca, atau saya cepat bosan membaca. Hal ini akan sama dengan mengatakan saya bosan minum, saya bosan makan.

            Jikalah kita coba pahami cara turun wahyu pertama itu, kenapa pada seorang tidak tahu tulis baca diprintahkan membaca. Tapi jibril itu datang kepada Muhammad dengan satu kalimat pasti yang tidak membutuhkan pemikiran disana yaitu Iqra’ ( bacalah ) perintah itu datang sampai tiga kali pada Muhammad dan Muhammad selalu menjawab dengan kalimat Saya tidak bisa membaca. Barulah kemudian jibril melanjutkan firman tersebut sampai dengan ayat ke lima.

            Perintah membaca itu terjadi sebelum Jibril memberi tau bahwa ia adalah Jibril. Sebelum Jibril memberi tahu bahwa yang ia baca adalah Al-qur’an, sebelum Jibril memberi tahu ia adalah utusan Allah, sebelum jibril memberi tahu bahwa agamanya adalah Islam. Semuanya diawali dengan satu kalimat pasti “ Bacalah “ .

            Jika kita perhatikan pribadi Muhammad bukan seorang yang bisa dalam tulis baca. Tapi ia pribadi yang mempunyai akhlak mulia. Dan akhlaknya yang mulia inilah yang telah membedakanya dengan orang Arab lainya. Tapi ayat pertama turun tersebut malah berbicara tentang printah membaca tidak ditujukan pada keutamaan memiliki akhlak mulia. Setidaknya bisa dijelaskan disini adalah karena membaca ( yang membuat orang berilmu ) itu membuat seseorang terhormat. Seorang yang berilmu dalam Islam pastilah akan menjadi orang yang berakhlak mulia. Sebab ilmu dalam Islam ditujukan untuk mengabdi kepada Alllah SWT.
           
            Jika kita ingin mengimpelmentasikan perintah bacalah ini dalam hidup kita sebagai seorang Mulim setidaknya ada dua sarat yang harus kita miliki. Yaitu

            Syarat pertama Bacalah dengan nama Rabbmu yang telah menciptakan. Maksutnya membaca itu harus dengan nama Allah tidak boleh mengawalinya dengan yang membuat Allah murka atau membaca sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.

            Syarat kedua hendaknya dengan mambaca suatu ilmu pengetahuan tidak membuat anda keluar dari sifat rendah hati. Ada tidak boleh sombong dengan ke ilmuan anda. Tapi anda harus ingat bahwa Allah lah yang memberikan ilmu kepada Anda.

            Diharapkan dengan dua syarat ini seorang ilmuan tidak menjadi ilmuan yang sombong lupa diri dan menjadi ilmuan yang dimurka Allah. Karena pada saat ini banyak ilmuan yang menjadikan ilmu pengetahuanya untuk membenarkan suatu kebohongan. Ini sangat mengerikan jika terjadi pada seorang muslim. Munkin inilah yang di maksutkan oleh Hamka “ mengilmiahkan kebohongan – kebohongan “. Mungkin untuk menghindari jebakan keilmuan yang membenarkan kebohongan tersebutlah kita dianjurkan membaca do’a “ Ya Allah perlihatkan lah kepada kami kebanaran itu nyata benarnya dan karuniailah kami kemampuan untuk mematuhinya, juga perlihatkanlah kepada kami kebatilan itu nyata batilnya dan karuniailah kami kekuatan untuk menjauhinya. “.

Minggu, 13 September 2015

Bentuk-bentuk dosa Besar

1        Syirik ; Pengertian syirik menurut bahasa berasal dari kata Asyraka,Yusyriku Syarikan yang artinya ;Syarikat atau sekutu. Menurut Istilah ilmu tauhid adalah  perbuatan mensyarikatkan atau menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu selainNya, baik ZatNya,SifatNya,perbuatanNya maupun dalam hal kenyataan yang seharusnya hanya ditujukan kepada Allah Swt. Orang yang melakukannya disebut dengan musyrik.

2        Durhaka terhadap orang tua : Orang yang paling banyak jasanya dan paling dekat dengan kita adalah kedua orang tua, yaitu Ibu dan Bapak. Seseorang yang durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar.Perbuatan yang termasuk durhaka kepada orang tua antara lain adalah : membentak, menghardik, berkata kasar,berkata denga sifatnya merendahkan,perkataan yang tidak sopan, dan semua yang menyakiti hati  dan perasaan orang tua.

3        Bersaksi palsu ; Pengertian saksi menurut bahasa ; Syahadah diambil dari kata musyahadah yang berarti melihat dengan mata kepala.Pengertian saksi menurut istilah pemberitahuan seseorang tentang apa yang dilihat diketahui dengan lafaz : aku menyaksikan atau aku telah menyaksikan ( Asyhadu atau Syahidtu ) . Tidak halal bagi seseorang untuk bersaksi, kecuali apabila ia benar-benar mengetahui. Pengetahuan itu diperoleh melalui penglihatan atau pendengaran atau ketenaran dalam kasus yang pada umumnya sulit untuk diketahui kecuali melalui saksi. Sayid Sabiq dalam kitabnya Fiqih sunah menjelaskan bahwa hukum kesaksian adalah fardu ain bagi orang yang memikiulnya bila ia dipanggil untuk menjadi saksi, dan dikhawatirkan kebenaran akan hilang. Seseorang yang menyaksikan suatu peristiwa ,tidak boleh menyembunyikan kesaksiannya, atau menjadi saksi palsu yaitu bersaksi tidak sesuai dengan kejadian yang terjadi. KESAKSIAN PALSU adalah kesaksian yang dilakukan ,menyebabkan milik orang lain menjadi hilang, hak nya dirampas, mata pencahariannya hilang, juga kesaksian dalam bentuk sumpah, maupun pernyataan. Maka ancaman untuk pelaku kesaksian palsu (dusta) itu adalah neraka. Surga tidak akan menerima orang yang gemar memberikan suimpah atau kesaksian palsu. Sekecil apapun kesaksian palsu yang diberikan, maka orang yang bersangkutan tetap akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat kelak.

4        Sihir : Pengertian sihir menurut bahasa adalah MENGALIHKAN, menurut Ibnu Faris dalam kitab al-Misbah al-Munir, Sihir adalah : Memperlihatkan kebatilan dalam bentuk kebenaran. Dalam al-Muajam Al-Wasit yang ditulis oleh Ibrahim Mustafa sihir adalah: Sesuatu yang memakai cara lembut dan halus. Menurut Istilah : a) Fakhruddin Ar-Razi dalam istilah Syaradikhusus kan bagi sesuatu yang penyebabnya tak terlihat atau samar, terbayang dalam wujud yang bukan sebenarnya, dan berlangsung melalui pemutar balikkan dan tipuan.  b). Menurut Ibnu Qudamah : Sihir adalah bundelan (buhul) mantra-mantra dan ucapan yang diucapkan atau ditulis atau mengerjakan sesuatu yang menimbulkan pengaruh pada badan, hati, atau akal orang yang terkena sihir dengan tidak menyentuhnya, Tapi menyebabkan orang sakit, marah, dan menimbulkan rasa cinta tanpa melalui kesadaran penuh. Makanya para ulama sepakat bahwa perbuatan sihir termasuk dalam dosa besar yang harus dihindari.

5        Mencuri dan merampok :

a.      Mencuri ialah ; mengambil harta orang lain dengan jalan sembunyi atau diam-diam. Mencuri merupakan dosa besar dan wajib dihukum.

b.      Merampok ialah : Mengambil harta orang lain yang disertai kekerasan, ancaman senjata, bahkan pembunuhan, merupakan prilaku yang sangat menggelisahkan dan mengerikan sehingga termasuk perbuatan haram dan termasuk dosa besar yang wajib di jauhi oleh setiap individu.

6        Membunuh : adalahperbuatan yang dilarang syarabaik mengenai jiwa, harta dan lain-lain.

7        Riba dan memakan harta anak yatim : Memakan harta anak yatim hukumnya haram termasuk dosa besar. Apabila anak yatim dianiaya,termasuk memakan hartanya,maka berdosa,karena tergolong pekerjaan aniaya.

8        Lari dari pertempuran :Islam agama yang 
damai,jadi perang dalam ajaran Islam tidak kita kenal, kecuali pada dua keadaan sebagai berikut :

a.      Mempertahankan diri,nama baik, harta dan tanah air ketika diserang musuh

b.      Dalam rangka mempertahankan dakwahkejalan Allah, apabila ada orang yang menghentikan dakwah ini dengan jalan menyiksa orang-orang yang seharusnya terjamin keamanannya dengan jalan merintangi mereka yang ingin memeluk ajaran Allah atau melarang juru dakwah, menyampikan ajaran Allah. Jadi orang yang tidak berjuang dalam menegakkan ajaran Islam dengan benar termasuk dosa, karena tidak menjalankan tanggung jawab sebagai seorang muslim.

9        ASusila : adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari norma- norma atau kaidah kesopanan, yang saat ini cendrung banyak terjadi dikalangan masyarakat, terutama remaja. Islam dalam Al-quran dan Sunnah telah memasang bingkai bagi kehidupan manusia agar menjadi kehidupan yang indah dan bersih dari kerusakan moralitas. Menurut pandangan Islam, tinggi dan rendahnya spiritualitas (rohani) pada sebuah masyarakat berkaitan erat dengan segala prilakunya, bukan saja tata prilaku yang bersifat Ibadah Mahdah (khusus) seperti Shalat dan Puasa, namun juga yang bersifat prilaku Ibadah ghairu Mahdah (umum) seperti hal-hal yang berkaitan dengan social kemasyarakatan.

10    Melanggar hak azasi manusia;Pengertian hak azasi manusia antara lain :

a.      Hak dasar atau pokok bagi manusia sejak dilahirkan yang merupakan anugrah dari Allah Yang Maha Kuasa.

b.      Hak yang melekat p[ada martabat manusia sebagai insane ciptaan Allah yang bersifat tidak bisa dilanggar oleh siapapun juga.

c.       Hak  dan kewajiban dasar manusia.

Darah manusiaadalah suci dalam segala hal dan tidak boleh ditumpahkan tanpa pembenaran.  Hukum Islam telah member penjelasan mengenai hal tersebut, diantaranya ; larang menindas wanita, anak-anak, orang tua, orang-oarang sakit, atau orang cidera, kehormatan dan kesucian, baik laki-laki  maupun perempuan harus dihormati dalam segala keadaan, orang lapar harus diberi makan, orang telanjang diberi pakaian, dan orang sakit atau terluka ditolong tanpa mempedulikan apakah ia seorang muslim atau bukan, bahkan musuh sekalipun. Jadi orang yang melanggar hal-hal tersebut adalah termasuk dosa.

B.     DALIL DARI BENTUK PERBUATAN DOSA BESAR

1        Syirik merupakan dosa yang paling berat karena pelakunya tidak akan memperoleh ampunan Allah, apabila sebelum wafat ia tidak bertaubat dengan taubat Nasuha, sebagaimana diungkapkan dalam firman Allah dalam surat An-Nisaayat 48 ;

48.  Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.

2        Durhaka terhadap orang tua ; Ajaran Islam memerintahkan agar seorang anak berkata sopan dan lemah lembut terhadap orang tuanya, firman Allah dalam surat al-Israayat 23 ;
23.  Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[850].

[850]  mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

Dalam suatu hadits dinyatakan bahwa anak durhaka kepada orang tua, akan mendapat murka Allah : AN ABDILLAH BIN AMRINANIN NABIYI SAW QAALA ; RIDHAR RABBI FII RIDHAL WAALIDI WA SAKHATHUR RABBI FII SAKHATHIL WAALIDI- RAWAAHUT TURMUZI. Artinya : Dari Abdillah bin Amr bahwa Nabi SAW bersabda Keridhaan Allah adala keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah adalah kemurkaan orang tua ( H R Thurmuzi ).

3        Bersaksi palsu, yaitu bersaksi tidak sesuai dengan kejadian perkaranya ( tidak sesuai fakta ), sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 283 ;

283.  Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

[180]  barang tanggungan (borg) itu diadakan bila satu sama lain tidak percaya mempercayai.

4         Sihir :adalah termasuk dosa besar yang harus dihindari atau dijauhi, sebagaiman firman Allah dalam surat SabaÇayat 43 ;

43.  Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami yang terang, mereka berkata: "Orang Ini tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa yang disembah oleh bapak-bapakmu", dan mereka berkata: "(Al Quran) Ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja". dan orang-orang kafir Berkata terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata"

5           mencuri dan merampok : Apabila seorang mencuri pertama kalinya ,dipotong tangan kanan dari pergelangan tangan, bila mencuri kedua kalinya dipotong kaki kirinya, bila mencuri ketiga kalinya  dipotong tangan kirinya, apabila mencuri keempat kalinya dipotong kaki kanannya, dan apabila masih juga mencuri, maka ia harus dipenjarakan sampai ia bertaubat, firman Allah dalam surat al-Maidah ayat 38

38.  Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Merampok, apabila dalam suatu masyarakat, banyak terjadi perampasan dan perampokan, maka warga masyarakat lain yang ada dilingkungan tersebut akan mengalami keresahan, tidak akan memperoleh kedamaian dan ketentraman, serta tidak terwujud adanya kemakmuran dan kesejahteraan bersama yang mereka dambakan, firman Allah Swt dalam surat An-Nisaayat 93 ;

93.  Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.

6        Membunuh ; Hak paling utama bagi setiap manusia, yang dijamin pula oleh Islam adalah hak hidup, maka diharamkan pembunuhan, firman Allah Swt dalam surat al-Israayat 33 ;Ÿ

33.  Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar[853]. dan barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka Sesungguhnya kami Telah memberi kekuasaan[854] kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.

[853]  maksudnya yang dibenarkan oleh syara' seperti qishash membunuh orang murtad, rajam dan sebagainya.

[854]  Maksudnya: kekuasaan di sini ialah hal ahli waris yang terbunuh atau Penguasa untuk menuntut kisas atau menerima diat. Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat dia mendapat siksa yang pedih. Diat ialah pembayaran sejumlah harta Karena sesuatu tindak pidana terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan.

7        Riba dan memakan harta anak yatim ; Apabila anak yatim dianiaya, termasukmemakan hartanya, maka berdosalah orang yang menganiayanya ,dan berarti mereka bagaikan menelan api, firman Allah dalam surat An-Nisaayat  10 ;

10.  Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

8      Lari dari pertempuran : Orang yang melarikan diri dari medan perang dapat melemahkan semangat pejuang lainnya, dalam medan pertempuran. Islam mewajibkan umatnya untuk tetap tegak menghadapi musuh ,sebagaimana firman Allah dalam surat al-Anfal ayat 15-16 ;

15.  Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, Maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).

16.  Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, Maka Sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka jahannam. dan amat buruklah tempat kembalinya.

9           ASusila : Didalam al-quran terdapat beberapa ayat yang memuat informasi dan pengetahuan tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan, firman Allah dalam surat An-Nur ayat 30 ;

30.  Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".

10    Melanggar hak azasi manusia : Islam mengajak umatnya menciptakan suasana damai dalam kehidupan, saling tolong menolong dan nasihat menasihati dalam kehidupan, mengajak kepada kebaikan, firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 110;

10.  Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.