Rabu, 02 Juli 2014

Kiat mengatur makan sahur yang sehat.


Setiap bulan Ramadhan datang semua umat muslim pasti berbahagia. Karena dibulan ini penuh dengan keberkahan, magfirah dan ampunan. Disisi lain ada hal lain yang tak kalah pentingnya perlu mendapat perhatian dengan baik yaitu makanan.  Jika kita salah mengatur pola makan dengan baik bisa – bisa puasa ramadhan akan mendatangkan masalah kesehatan buat kita.


Satu hal yang perlu diperhatikan yaitu ketika berpuasa yaitu saat sahur. Bisa dibilang, saat ini merupakan hal berat yang harus dijalani selama puasa. Pasalnya, ketika pagi buta kita harus bangun untuk makan sahur. Biasanya ketika bangun tidur orang cenderung malas makan, padahal makan sahur merupakan kunci ketahanan kita selama berpuasa.

Menu Makan Sahur yang Sehat


Selama berpuasa, di siang hari biasanya tubuh akan merasa lemas dan ngantuk karena kekurangan cairan. Oleh karena itu, agar tubuh tidak merasa lemas selama berpuasa maka harus diperhatikan menu sahur yang Anda konsumsi. Biasakan untuk mengonsumsi sayuran dan buah segar saat sahur agar memenuhi kebutuhan cairan selama menjalani aktifitas di bulan puasa.

Ketika sahur, Anda disarankan untuk makan sayur dalam bentuk masak, walaupun bukan berarti tidak boleh makan sayuran mentah dalam bentuk lalapan. Bisa juga mengonsumsi sayur yang ditumis, atau dibuat sayur kuah agar lebih segar. Untuk buah, Anda dapat mengonsumsi jus buah ketika sahur. Bisa juga dalam bentuk buah potong agar lebih praktis saat memakannya.

Vitamin, mineral, serat dan air yang dihasilkan dari buah dan sayur yang dikonsumsi ketika sahur dapat membuat tubuh selalu segar dan terhindar dari dehidrasi selama berpuasa. Sebaiknya, hindari makanan berlemak tinggi seperti gorengan atau makanan berkuah santan ketika makan sahur. Makanan jenis ini akan membuat tubuh selalu merasa membutuhkan cairan sehingga Anda akan merasa haus.

Agar lebih menyenangkan ketika sahur, harus diperhatikan variasi menu sahur yang dikonsumsi. Tidak harus selalu menggunakan lauk kering. Penting juga untuk memperhatikan asupan nutrisi saat makan sahur agar bisa menjalani puasa selama sehari penuh.

Berikut adalah variasi menu makan sahur yang sehat yang bisa Anda siapkan ketika memasak:

1. Lauk kering
Untuk persediaan selama puasa, Anda dapat membuat lauk kering dalam jumlah yang agak banyak. Jadi lauk kering ini bisa dikonsumsi selama beberapa hari dan tidak perlu repot lagi membuat lauk kering. Contoh lauk kering yang bisa dibuat antara lain kering tempe kering,  kentang dan dendeng.

2. Nasi dengan lauk berkuah
Jika menginginkan lauk berkuah ketika makan sahur, sebaiknya pilih yang ringan. Misalnya sop, pangsit rebus atau bakso. Ketika puasa, sebaiknya hindari dulu masakan ikan berkuah seperti gurame asam manis, ikan bumbu kering atau masakan ikan lain. Masakan yang terbuat dari seafood cenderung berbau anyir dan tidak enak saat puasa. Selain lauk yang berkuah, Anda juga bisa menyajikan sayuran yang dimasak kuah atau ditumis. Sebaiknya memasak sayur ketika akan sahur agar lebih segar dan rasanya masih enak.

3. Minuman
Minuman juga hal yang patut diperhatikan dalam menu sahur Anda. Sediakan minuman seperti susu hangat, wedang jahe atau teh untuk menemani santap sahur. Minuman hangat selain bisa menghangatkan lambung juga bisa dijadikan sumber energi.

4. Energi bonus
Sebagai energi tambahan, Anda dapat mengonsumsi multivitamin atau meminum madu setelah makan sahur. Cara ini efektif untuk menambah energi agar dapat beraktifitas selama seharian ketika puasa.

Untuk mempersiapkan menu sahur yang sehat seperti di atas, Anda dapat menyiapkannya sejak malam hari setelah Shalat tarawih atau sebelum tidur. Misalnya menyiapkan bumbu masak yang siap pakai di kulkas atau membersihkan sayuran terlebih dahulu agar tidak repot ketika masak menjelang sahur. Hal ini perlu dilakukan karena waktu sahur tidaklah lama sehingga Anda tidak akan telat sahur.
Semoga bermamfaat

Sabtu, 28 Juni 2014

Amalan - amalan di Bulan Suci Ramadhan


Amalan-Amalan di Bulan Ramadhan

Kehadiran bulan suci Ramadhan menjadi sebuah hadiah yang indah bagi kita semua, karena pada bulan ini semua umat muslim berlomba – lomba melipat gandakan amalanya.
Bulan suci  Ramadhan yang hanya datang  satu tahun sekali, merupakan jarak waktu yang membawa kita pada suatu keadaan, dimana kita terkadang agak terlupakan dengan amalan-amalan utama pada bulan Ramadhan tersebut.. Oleh karena itu pada kesempatan ini pemulis ingin berbagi tentang amalan – amalan utama pada bulan Ramadan.

1. Puasa / Shaum

Amalan yang pertama dan paling utama di bulan Ramadhan adalah melaksanakan puasa/ shaum yang merupakan rukun Islam yang keempat. Semua kita mengetahui tentang hal itu, tapi yang perlu kita ingat bahwa puasa setiap orang dari kita berbeda nilai dan pahalanya di sisi Allah Ta’ala.
Oleh karena itu, mari kita berpuasa bukan sekedar untuk melepaskan kewajiban, tapi kita melaksanakannya dengan penuh keimanan dan mengharap balasan Allah. Kita merasa senang dengan shaum dan bukan merasa terbebani. Kita melaksanakan kewajiban dan sunnah-sunnahnya serta meninggalkan larangan dan hal-hal yang mengurangi nilainya, sehingga kita menjadi bagian dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amalan setiap anak Adam dilipat gandakan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman : ‘Kecuali puasa /shaum, ia adalah untuk-Ku. Aku yang membalasnya (tanpa batasan tadi). Ia (orang yang berpuasa/bershaum-) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku“. (HR. Muslim)

2. Shalat Malam (Tarawih)

Shalat malam adalah shalat sunnah yang sangat besar pahalanya baik dikerjakan di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan. Namun shalat malam di bulan Ramadhan yang kita kenal dengan shalat Tarawih memiliki keutamaan lebih daripada di selain bulan Ramadhan. Maka hendaklah kita berlomba-lomba untuk melakukannya. Suasana Ramadhan dan balasan pahala yang besar memberikan kepada kita semangat yang lebih untuk melaksanakannya. Dan semoga apa yang kita lakukan di bulan Ramadhan menjadi latihan bagi kita untuk membiasakan diri setelah Ramadhan berlalu.
Diantara pahala yang besar dari shalat Tarawih adalah diampuni dosa yang telah lalu, -semoga kita menjadi bagian darinya-, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, diampuni dosanya yang telah lalu“. (Muttafaqun ‘alaih)

3. Membaca dan Tadabbur Al Qur’an

Bulan Ramadhan adalah bulan Al Qur’an. Pada bulan Ramadhan, Al Qur’an diturunkan. Allah Ta’ala berfirman, “Bulan Ramadhan, bulan yang diturunkan di dalamnya Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)” (QS. Al Baqarah : 185)
Pada bulan Ramadhan, Jibril ‘alahis salam menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk bersama membaca dan mengulangi bacaan Al Qur’an. Di bulan Ramadhan, para Shahabat dan salafus shalih berlomba-lomba mengkhatamkan Al Qur’an, baik dalam bacaan shalat ataupun bacaan di luar shalat.
Al Qur’an adalah kitab petunjuk. Dan agar kita bisa mengambil petunjuk darinya, maka kita harus memahami arti dan maknanya. Membaca Al Qur’an adalah amalan yang luar besar nilainya. Tapi mentaddaburi dan memahami maknanya, kemudian mengambil petunjuk hidup darinya, itulah tujuan Al Qur’an diturunkan. Oleh karena itu, mari kita jadikan bulan Ramadhan bulan membaca dan mentaddaburi Al Qur’an.

4. Sedekah

Amalan ibadah bulan Ramadhan tidak hanya yang berhubungan langsung dengan Allah Ta’ala, tapi juga terdapat amalan yang memberikan efek kebaikan langsung kepada orang lain, salah satunya adalah sedekah. Memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan kedermawaan beliau akan bertambah pada bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. Beliau bertemu dengan Jibril setiap malam Ramadhan untuk mempelajari Al-Qur’an, dan  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan dari hembusan angin (yakni sangat mudah mengeluarkan sedekah).” (HR. Bukhari)
Sedekah di bulan Ramadhan bisa kita lakukan dengan mengeluarkan sedekah seperti biasanya, dan kita akan mendapatkan nilai lebih jika sedekah itu dilakukan dengan memberi makanan berbuka, karena kita mendapatkan pahala sedekah dan pahala memberi makan orang berbuka puasa.

4. I’tikaf

I’tikaf dilakukan dengan menetap di masjid selama waktu i’tikaf, baik itu siang ataupun malam hari, dan tidak keluar dari masjid kecuali untuk memenuhi kebutuhan yang darurat, seperti makan dan buang air.
Seorang yang beri’tikaf menyibukkan dirinya hanya dengan ibadah, berdzikir, membaca Al Qur’an, memperbanyak shalat, dan amalan-amalan ibadah yang lainnya. Ia meninggalkan pekerjaan yang melalaikan dan amalan yang sia-sia sehingga waktu ia beri’tikaf benar-benar menjadi waktu yang ia khususkan untuk mendekat dirinya kepada Allah Ta’ala. I’tikah merupakan kebiasaan dan keteladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan, sebagaimana yang disebutkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf selama sepuluh hari setiap bulan Ramadhan, dan beri’tikaf selama dua puluh hari pada tahun beliau wafat”. (HR. Bukhari)

5. Menghidupkan Malam Lailatul Qadar

Dengan kasih sayang dan rahmat-Nya, Allah Ta’ala menghadiakan kita satu malam yang istimewa di bulan Ramadhan, malam yang barangsiapa menghidupkannya, akan diampuni dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari). Bahkan mendapat pahala yang berlipat ganda yang lebih baik dari amalan seribu bulan. Pahala seperti ini hanya ada pada malam itu. Allah Ta’ala berfirman tentangnya (yang artinya), “Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al Qadar : 3).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghidupkan malam laitul qadar dan menganjurkan umatnya untuk menghidupkannya. Oleh karena itu, mari kita berlomba-lomba untuk menghidupkan malam laitul qadar dengan memperbanyak amalan-amalan ibadah padanya.
Malam itu adalah salah satu dari malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Dan pada malam ke-27, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat kuat tentangnya, tanpa memastikannya sebagai malam lailatul qadar.

6. Umrah di Bulan Ramadhan

Setiap hati pasti rindu untuk datang ke Masjidil Haram untuk thawaf mengelilingi Ka’bah, shalat di hadapannya bersama jutaan kaum muslimin lainnya. Ibadah umrah dapat dilakukan sepanjang tahun. Namun umrah di bulan Ramadhan memiliki nilai pahala yang lebih tinggi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umrah di bulan Ramadhan (pahalanya) menyerupai haji” (HR. Tirmidzi)
Semoga tulisan ini bisa membawa mamfaat yang berharga buat kita semua. Dan Allah akan melipat gandakan semua amalan kita selama bulan Ramadhan ini . amin

Jumat, 20 Juni 2014

Contoh RPP Kurikulum 2013


<![endif]-->
Mungkin anda adalah salah seorang guru yang merasa kesulitan dalam penulisan RPP dalam kurikulum 2013 sementara tahun ajaran ini harus mulai berjalan. Berikut ini saya coba memberikan salah satu contoh saja. Mungkin ini bisa membantu anda '
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SATU PERTEMUAN)

Nama Sekolah                                   : MTsS Prof DR. Hamka Maninjau
Mata Pelajaran                                   : Matematika
Kelas/Semester                                   : VII/Satu
Jumlah Pertemuan seluruhnya               : 7 pertemuan
Alokasi Waktu  seluruhnya                   :  17 jam @ 40 menit 
Pertemuan ke                                     : 1 dari 7 pertemuan
Alokasi Waktu  Pertemuan ke-1            :  2 jam @ 40 menit 
A.   Kompetensi Dasar:
1.    Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai wujud implementasi penyelidikan tentang persamaan dan pertidaksamaan linear.
2.    Menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear  satu variabel.
3.    Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel.

B.     IndikatorPencapaian Kompetensi
Siswa mampu:
1.    menunjukkan rasa ingin tahu dalam melakukan penyelidikan tentang persamaan dan pertidaksamaan linear.
2.    bertanggungjawab dalam kelompok belajarnya;
3.    mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar;
4.    menyusun bentuk aljabar;
5.    melakukan operasi bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan);
6.    menentukan nilai variabel dari suatu persamaan linear satu variabel;
7.    membuat model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel;
8.    menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel;
9.    menentukan nilai variabel dari suatu pertidaksamaan linear satu variabel;
10. membuat model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan pertidaksamaan linier satu variabel;
11. menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel;


C.     Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan individu dan kelompok, diskusi kelompok,  siswa dapat: mengembangkan rasa ingin tahu dan tanggungjawab kelompok dalam:
Pertemuan-1(2 × 40 menit)
1.    menunjukkan ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
2.    bertanggungjawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan tugas
3.    mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar yang melibatkan peristiwa sehari-hari;
4.    mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar yang melibatkan konsep matematika;
5.    menyusun bentuk aljabar yang melibatkan peristiwa sehari-hari;
6.    menyusun bentuk aljabar yang melibatkan konsep matematika.
Pertemuan-2 (3× 40 menit)
1.    menunjukkan ingin tahu selama proses pembelajaran
2.    bertanggung jawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan tugas
3.    mengidentifikasi suku-suku sejenis dan tidak sejenis;
4.    melakukan penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar;
5.    melakukan perkalian dan pembagian bentuk aljabar;
6.    melakukan perpangkatan bentuk aljabar.
Pertemuan-3(2 × 40 menit)
1.    menunjukkan ingin tahu selama proses pembelajaran
2.    bertanggungjawab dalam kelompoknya dalam menyelesaikan tugas
3.    menyusun persamaan linear satu variabel yang melibatkan konsep matematika;
4.    menyelesaikan suatu persamaan linear satu variabel.
Pertemuan-4(3 × 40 menit)
1.    menunjukkan ingin tahu selama proses pembelajaran
2.    bertanggung jawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan tugas
3.    membuat model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel;
4.    merumuskan masalah nyata berdasarkan model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel;
5.    menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel.
Pertemuan-5 (2 × 40 menit)
1.    menunjukkan ingin tahu selama proses pembelajaran
2.    bertanggungjawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan tugas
3.    menyusun pertidaksamaan linear satu variabel yang melibatkan konsep matematika;
4.    menyelesaikan suatu pertidaksamaan linear satu variabel.
Pertemuan-6(3 × 40 menit)
1.    menunjukkan ingin tahu selama proses pembelajaran
2.    bertanggung jawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan tugas
3.    membuat model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel;
4.    merumuskan masalah nyata berdasarkan model matematika yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel;
5.    menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel.

Pertemuan-7(2 × 40 menit)
Ulangan harian dan pembahasan.
D.   Materi Ajar Pertemuan Ke-1: 
Siswa SMP/MTs mempelajari Aljabar untuk pertama kali adalah pada Kompetensi Dasar (KD) ini. KD ini dipelajari dalam beberapa kali pertemuan. Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang harus dilalui siswa dalam mempelajari KD ini, yaitu:
1.    mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar (variabel, konstanta, suku, suku-suku sejenis dan tidak sejenis, koefisien) dan menyusun bentuk aljabar;
2.    melakukan operasi bentuk Aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,  perpangkatan);
3.    menyelesaikan persamaan linear satu variabel;
4.    menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel.
Kemampuan-kemampuan tersebut berhubungan hirarkis, sehingga tahapan nomor-1 harus ditempuh sebelum mempelajari tahapan nomor 2, tahapan nomor 2 harus ditempuh sebelum mempelajari tahapan nomor 3, dan seterusnya.
RPP ini adalah rancangan pembelajaran yang terkait tahapan nomor 1.
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan  RPP ini adalah: Pengertian Aljabar, Simbol Aljabar, Variabel Aljabar, Konstanta Aljabar, Bentuk Aljabar, Suku Aljabar, Koefisien Aljabar.
1.    Aljabar: Aljabar adalah cabang dari matematika yang mempelajari penyederhanaan dan pemecahan masalah dengan menggunakan “simbol”.
2.    Simbol atau Lambang Aljabar:
Simbol adalah huruf atau tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur, senyawa, sifat, atau satuan matematika (KBBI). Simbol bilangan disebut angka.  Angka 5 merupakan simbol untuk menyatakan hasil dari mencacah benda sebanyak 5 buah atau hasil menghitung frekuensi kemunculan suatu peristiwa sebanyak 5 kali.
Simbol Aljabar adalah  simbol yang mewakili (menunjuk) sebarang bilangan.  Simbol Aljabar dapat terdiri dari huruf, tanda tertentu, atau bilangan. Pada sebarang simbol Aljabar dapat diberikan nilai (bilangan) tertentu sesuai persyaratan yang dikehendaki.
Contoh-1:
Banyaknya pohon jati milik Pak Amir 10 batang kurangnya dari pohon milik Pak Budi. Berapakah kemungkinan pohon Pak Amir dan Pak Budi?”. Pembahasan:
a.     Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dimisalkan banyak pohon Pak Amir diwakilkan kepada simbol Aljabar p, sehingga p ini adalah banyak pohon milik Pak Amir.  Dengan demikian berarti banyak pohon Pak Budi p + 10 batang.
b.    Karena tidak ada petunjuk berapa banyak pohon Pak Amir atau Pak Budi, maka p dapat diganti dengan sebarang bilangan yang menunjukkan banyak pohon. Boleh jadi p mewakili bilangan 10, sehingga banyak pohon Pak Amir ada 10 batang dan pohon Pak Budi ada 10+10 atau 20 batang. Boleh jadip mewakili 15, sehingga banyak pohon Pak Amir ada 15 batang dan pohon Pak Budi ada 15+10 atau 25 batang. 
c.     Masih banyak bilangan lain yang dapat diwakili oleh p, dengan syarat  p dan  p+10 mewakili bilangan banyak pohon yang mungkin dimiliki oleh seseorang. Dalam hal ini tidak mungkin seseorang sampai memiliki satu triliun pohon. 
d.    Kesimpulan: p dapat mewakili bilangan tertentu dengan persyaratan bahwa p dan  p+10 adalah banyak pohon yang memungkinkan untuk dimiliki oleh Pak Amir dan Pak Budi. Semesta pembicaraan adalah banyak pohon yang memungkinkan dimiliki oleh Pak Amir dan Pak Budi.
Contoh-2:
 Tahun ini umur Dika dua kali umur Syauki, sedangkan umur Santi 1 tahun lebih tua dari Dika. Berapakah kemungkinan umur Dika, Syauki,  dan Santi tahun ini?”. Pembahasan:
a.    Umur seseorang dalam tahun menunjukkan hasil mencacah satu kali dalam setahun secara berurutan sejak lahir sampai tahun terakhir kehidupan orang tersebut. Dengan demikian umur menunjukkan bilangan.
b.    Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka umur Syauki tahun ini dapat diwakilkan kepada simbol Aljabar U, sehingga U ini mewakili bilangan umur Syauki.  Ini berarti tahun ini umur Syauki U tahun, umur Dika 2×U atau 2U tahun, sedangkan umur Santi (2U+1) tahun.
c.     Karena tidak ada petunjuk berapa umur Syauki, Dika dan Santi pada tahun ini maka U dapat diganti dengan sebarang bilangan yang menunjukkan umur manusia. Boleh jadi U mewakili bilangan 1, sehingga tahun ini umur Syauki 1 tahun, umur Dika 2×1 atau 2 tahun, dan umur Santi  2+1 atau 3 tahun. Boleh jadi U mewakili 5, sehingga tahun ini umur Syauki 5 tahun, umur Dika 2×5 atau 10 tahun dan umur Santi 10+1atau 11 tahun. Masih banyak bilangan lain yang dapat diwakili oleh U, dengan syarat U mewakili bilangan umur manusia dan mengakibatkan U, 2U dan 2U + 1 juga mewakili bilangan umur manusia. 
d.    Kesimpulan: U dapat mewakili sebarang bilangan dengan persyaratan bahwa U, 2U,  2U+1 adalah bilangan umur manusia yang memungkinkan saat ini Semesta pembicaraan kejadian tesebut adalah bilangan umur manusia yang memungkinkan saat ini.
Contoh-3:
Toko buah KURNIA milik Pak Arif mengemas apel dalam kotak-kotak. Setiap kotak berisi  beberapa biji apel yang sama banyak.  Beberapa kotak apel dikemas dalam satu dos besar. Berapa banyak butir apel yang mungkin dalam satu kotak ? Berapa banyak butir apel yang mungkin dalam satu dos besar?Berapa banyak butir apel yang mungkin dalam dua dos besar?Pembahasan:
a.    Misalkan banyak apel dalam satu kotak ada a apel, maka dalam dua kotak ada a + a atau 2a apel, dalam 3 kotak ada a+a+a atau 3a apel.  Jika satu kotak berisi 10 apel, dua kotak berisi 20 apel, dan 3 kotak berisi 30 apel. Ini berarti a mewakili 10 apel.
b.    Bila ada a2 apel, berarti ada a kotak apel yang masing-masing kotak berisi a apel. Alasan: a2 berarti a×a atau (a+a+a+a+...+a) sebanyak a. Jika tiap satu kotak berisi 10 apel, berarti ada 10 kotak apel, sehingga banyaknya apel dalam a2apel  ada 10×10 apel atau ada 100 apel.
c.     Misalkan satu dos besar dapat memuat n kotak apel, berarti n mewakili banyak kotak apel dalam dos besar. Jika ada 2 dos besar berarti dalam 2 dos besar tersebut ada 2×n  kotak apel.
d.    Karena dalam satu kotak apel ada a butir apel, dan dalam satu dos besar ada n kotak apel, maka dalam satu dos besar  ada n×a butir apel dan dalam 2 dos besar ada 2×n×a.
Kesepakatan:
a.    Tanda operasi kali tidak ditulis. Contoh: 3×d  atau 3.d  dan ditulis 3d , A + A = 2. A = 2A
b.    Simbol Aljabar yang berdekatan diartikan sebagai perkalian. Contoh: pq berarti p×q  atau berarti p.q
c.     p2 berarti p×p atau berarti p.p, dan dapat ditulis pp, dengan p adalah simbol Aljabar.
d.    p2p4 berarti p2×p4 atau berarti p2.p4, atau berarti (p.p).(p.p.p.p) atau berarti (p×p)×(p×p×p×p), dan dapat ditulis (pp)(pppp)dengan p adalah simbol Aljabar.
e.    Istilah-istilah yang tergolong simbol Aljabar antara lain adalah variabel (peubah),  konstanta, suku, koefisien, dan bentuk Aljabar. Dalam matematika, istilah-istilah tersebut selanjutnya disebut variabel (peubah), kontanta, bentuk Aljabar, suku, koefisien.
3.    Variabel (Peubah)
      Variabel (peubah) adalah simbol Aljabar atau gabungan simbol Aljabar yang mewakili sebarang bilangan dalam semestanya.
a.    Simbol Aljabar p pada contoh-1, U pada contoh-2, dan a  pada contoh-3 dalam uraian di atas adalah contoh variabel karena p mewakili banyak pohon yang mungkin dimiliki Pak Amir, U mewakili sebarang bilangan umur manusia dan a mewakili banyak butir apel dalam satu kotak.
b.    Variabel (peubah) umumnya disimbolkan dengan huruf kecil atau huruf besar.
4.    Konstanta Aljabar:
Konstanta adalah sebuah simbol atau gabungan simbol yang mewakili atau menunjuk anggota tertentu pada suatu semesta pembicaraan.
a.    Dalam contoh-1 uraian di atas, p adalah variabel dengan p mewakili bilangan yang menunjukkan banyak pohon Pak Amir. p+10 adalah simbol aljabar untuk mewakili bilangan yang menunjukkan banyak pohon milik Pak Budi. Dalam hal ini 10 disebut konstanta karena 10 tersebut menunjuk banyak pohon tertentu, yaitu 10 pohon.
b.    Dalam contoh-2 uraian di atas, U adalah variabel dengan U mewakili bilangan yang menunjukkan umur Syauki. 2U adalah simbol aljabar untuk mewakili bilangan yang menunjukkan umur Dika. 2U+1 adalah simbol aljabar untuk mewakili bilangan yang menunjukkan umur Santi. Dalam hal ini 1 disebut konstanta karena 1 tersebut menunjuk umur tertentu, yaitu 1 tahun.
c.     Catatan: Bila dijumpai konstanta negatif, misalnya dalam bentuk  x- 100, dengan konstanta -100, maka konstanta negatif tersebut tidak perlu dikongkretkan. Dalam proses pembelajaran, konstanta negatif tersebut sudah menjadi ranah pembahasan matematika vertikal yaitu pembahasan tentang konsep matematika secara abstrak.
5.    Suku Aljabar:
a.    Suku dapat berupa sebuah konstanta atau sebuah variabel. Suku dapat pula berupa hasil kali atau hasil pangkat atau hasil pernarikan akar konstanta atau variabel, tetapi bukan penjumlahan dari konstanta atau variabel.
b.    Suku-suku sejenis adalah suku-suku yang variabelnya menggunakan simbol yang sama, baik dalam huruf maupun pangkatnya. Bila a dan b adalah variabel, maka a, 2a, 10a adalah suku-suku sejenis, a dan 2b suku-suku tidak sejenis.
c.     Pada contoh-1 uraian di atas, p dan 10 masing-masing disebut suku. Pada contoh-2 di atas U, 2U, 1  disebut suku, dengan U dan 2U disebut suku sejenis. Pada contoh-3 di atas, a, 2a, 3a, an, 2an disebut suku.  a, 2a, 3a adalah suku-suku sejenis. an dan2an juga suku-suku sejenis.
6.    Koefisien aljabar:
Koefisien adalah bagian konstanta dari suku-suku yang memuat atau menyatakan banyaknya variabel yang bersangkutan. Pada contoh-1 uraian di atas, koefisien dari p adalah 1 (satu). Pada contoh-2,  koefisien dari U adalah 1, koefisien dari 2U adalah 2 dan koefisien3U adalah 3. Pada contoh-3, koefisien dari 3 adalah 3.
7.    Bentuk Aljabar:
a.    Bentuk aljabar adalah semua huruf dan angka atau gabungannya yang merupakan simbol aljabar. Penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan atau penarikan akar dari satu atau lebih simbol aljabar juga merupakan bentuk aljabar.
b.    Bentuk Aljabar dalam x berarti bentuk Aljabar dengan variabel x, sehingga simbol lainnya (huruf atau angka) bukan merupakan variabel.Contoh:
1)    3x +5 adalah bentuk aljabar dalam x.
2)    5 − y adalah bentuk aljabar dalam y.
3)    ax +bx +c adalah bentuk Aljabar dalam x, dengan a, b, c bukan variabel, tetapi konstanta. Dalam hal ini konstanta a dan b disebut koefisien, sedang c disebut konstanta.
4)    p2 adalah bentuk aljabar dalam p.
c.     Pada contoh-1 uraian di atas, p dan p+10 masing-masing merupakan bentuk aljabar. Pada contoh-2 di atas,  U, 2U, dan 2U+1 masing-masing merupakan bentuk aljabar. Pada contoh-3, a, 2a, 3a juga merupakan bentuk aljabar.
d.    Bentuk Aljabar terdiri satu suku disebut suku satu. Contoh: 3y, x2, - 4x. Bentuk Aljabar terdiri dua suku disebut suku dua (binom). Contoh: x2− 4, 5y+6.
Daftar Bacaan
Krismanto.Al. 2009. Kapita Selekta Pembelajaran Aljabar Di Kelas VII SMP. Modul Matematika SMP Program BERMUTU. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Sri Wardhani.2004. Permasalahan Kontekstual Mengenalkan Bentuk Aljabar di SMP. Paket Pembinaan Penataran Bagi Alumni Diklat Guru Matematika SMP oleh PPPPG Matematika Tahun 2004. Yogyakarta: PPPPG Matematika

E.    Metode Pembelajaran Pertemuan Ke-1
Pengamatan, tanya-jawab, penugasan individu dan kelompok, dan diskusi kelompok.
F.    Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke-1
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Penda-huluan
1.      Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa;
2.      Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa serta berdoa;
3.      Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita guru tentang manfaat belajar Aljabar dalam kehidupan sehari-hari;
4.      Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa;
5.      Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh (pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, latihan individu dilanjutkan kelompok, pembahasan latihan secara klasikal, latihan berpasangan, pembahasan secara klasikal, pemajangan hasil latihan)
6.      Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan tanya jawab
15 menit
Inti
1.    Siswa mengamati, mencermati dan menjawab pertanyaan terkait contoh peristiwa sehari-hari yang berhubungan dengan simbol Aljabar (ada 3 contoh);
2.    Siswa menganalisis, menalar,  mencoba dan menyimpulkan pengertian dari simbol Aljabar variabel, konstanta, suku, koefisien, bentuk Aljabar berdasarkan hasil pengamatan dan tanya-jawab pada sajian contoh peristiwa sehari-hari yang berhubungan dengan simbol Aljabar;
3.    Secara individu siswa menyelesaikan tugas Latihan-1 tentang menyusun dan mengidentifikasi unsur-unsur bentuk Aljabar yang melibatkan peristiwa sehari-hari dan konsep matematika;
4.    Secara kelompok, siswa berdiskusi membahas hasil tugas Latihan-1. Anggota  kelompok saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan masukan;
5.    Beberapa siswa wakil kelompok (minimal tiga orang) melaporkan hasil penyelesaian Latihan-1. Siswa tersebut ditunjuk secara acak oleh guru;
6.    Siswa dan guru membahas hasil penyelesaian Latihan-1. Guru memberikan umpan balik;
7.    Secara berpasangan siswa menyelesaikan Latihan-2 tentang menyusun dan mengidentifikasi unsur-unsur bentuk Aljabar yang melibatkan peristiwa sehari-hari dan konsep matematika;
8.    Siswa dan guru membahas hasilan Latihan-2. Guru memberi umpan balik. Hasil Latihan-2 dipajang di tempat pajangan hasil karya.
60 menit
Penutup
1.      Siswa dan guru merangkum isi pembelajaran yaitu tentang pengertian variabel, konstanta, suku, koefisien, dan bentuk Aljabar. 
2.      Siswa melakukan refleksi dengan dipandu oleh Guru;
3.      Guru memberi pekerjaan rumah;
4.      Guru menginformasikan garis besar isi kegiatan pada pertemuan berikutnya, yaitu mengerjakan kuis tentang mengidentifikasi unsur-unsur bentuk Aljabar dan dilanjutkan belajar melakukan operasi bentuk Aljabar.
5 menit

G.   Penilaian Pertemuan Ke-1
1.    Prosedur Penilaian:
No
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Rasa ingin tahu
Pengamatan
Kegiatan inti nomor 1, 2, 6, 8
2
Tanggungjawab dalam kelompok
Pengamatan
Kegiatan inti nomor 3, 4, 5, 7
3
Pengetahuan dan keterampilan matematika
Kuis
Awal pertemuan ke-2
Portofolio Hasil Latihan-2
Akhir pertemuan ke-1


2.    Instrumen penilaian:
KUIS  (Waktu: maksimal 10 menit)
Petunjuk:
1.    Kerjakan soal berikut secara individu, tidak boleh menyontek dan tidak boleh bekerjasama.
2.    Pilihlah jawaban soal kemudian jawablah pertanyaan/perintah di bawahnya.
Soal:
Gambar     mewakili bilangan yang menyatakan banyaknya buku yang dibaca Lina setiap pekan.
Manakah diantara bentuk berikut ini yang menyatakan banyaknya buku yang dibaca Lina dalam 6 pekan?
A.     6 +
B.    6 ´
C.     +   6
D.  (     +          ) ´ 6
a.   Pilihan jawaban: ………….………………………….………………………….………….........................................
      Alasan pilihan jawaban: ……………………………….…………………….…………….......................................
b.      Bilangan apakah yang diwakili oleh  symbol        ? Jawab:…….………….…..……………...........
       Alasan jawaban: …………………………….……………………….………..…………….......................................
c.       Adakah suku pada pilihan jawabanmu ?  Jawab: Ya/Tidak ada*)
Jika ada tunjukkan dan jika tidak ada tuliskan alasannya. Jawab………………………....................
d.     Apakah pilihan jawabanmu merupakan bentuk Aljabar? Jawab: Ya/Tidak*)
Alasan: …………………………………………………………………………………..................................................
e.      Manakah variabel,  konstanta dan koefisien pada pilihan jawabanmu?.
Variabel         :………………………………………………………………………………….................
Konstanta     :…………………………………………………………………………………...................
Koefisien             :…………………………………………………………………………………....................
*) = coret yang bukan pilihanmu
Kunci Jawaban:
a.    Pilihan jawaban adalah B, yaitu: 6 ×           Alasan:                
Dalam 6 pekan, Lina membaca novel sebanyak          + ++       ++  
atau 6 ×        atau  6
b.      Bilangan bulat positif, karena banyak novel merupakan hasil mencacah banyak benda, yaitu 1, 2, 3, 4, …
c.       Ada. Suku :  6
d.    Ya. Alasan:       mewakili bilangan banyak novel yang dibaca Lina tiap pekan, sehingga      merupakan simbol Aljabar, dan berarti         juga merupakan simbol Aljabar. Oleh karena itu  6 ×       merupakan bentuk Aljabar.
e.      Variabelnya adalah  ,  konstantanya tidak ada, koefisien variabelnya adalah 6.

Pedoman Penilaian:
No Soal
Aspek Penilaian
Rubrik Penilaian
Skor
Skor Maksimal

  1.  
Pilihan jawaban
Benar
10
25
Salah
3
Tidak ada pilihan jawaban
0
Alasan jawaban
Benar
15
Sebagian besar benar
10
Sebagian kecil benar
5
Tidak ada alasan jawaban
0

  1.  
Jawaban
Benar
10
20
Salah
3
Tidak ada jawaban
0
Alasan jawaban
Seluruhnya benar
10
Sebagian besar benar
7
Sebagian kecil benar
3
Tidak ada alasan jawaban
0

  1.  
Pilihan jawaban
Jawaban: Ada 
8
15
Jawaban : Tidak ada
3
Tidak ada jawaban
0

Macam jawaban
Benar
7
Salah
3
Tidak ada jawaban
0

  1.  
Pilihan jawaban
Jawaban: Ya
10
25
Jawaban : Tidak
5
Tidak ada jawaban
0
Alasan jawaban
Seluruhnya benar
15
Sebagian besar benar
10
Sebagian kecil benar
5
Tidak ada alasan jawaban
0

  1.  
Macam jawaban
Tiga jawaban benar
15
15
Dua jawaban benar
10
Satu jawaban benar
5
Semua jawaban salah
2
Tidak ada jawaban
0

Skor maksimal =
-
100

Skor minimal =
-
0
LEMBAR PENGAMATAN PERKEMBANGAN SIKAP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester               : VII/1
Tahun Pelajaran               : 2013/2014
Waktu Pengamatan        : ..........................................................................
Kompetensi Dasar           :  Nomor  2.2, 3.3, 4.2
Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah rasa ingin tahu dan tanggung jawab dalam kelompok.
Indikator perkembangan sikap INGIN TAHU
1.       Kurang baikjika sama sekali tidak berusaha untuk mencoba atau bertanya atau acuh tak acuh (tidak mau tahu) dalam proses pembelajaran
2.       Baik jika menunjukkan sudah ada  usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses pembelajaran tetapi masih belum ajeg/konsisten 
3.       Sangat baikjika menunjukkan adanya  usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator perkembangan sikap TANGGUNGJAWAB (dalam kelompok)
1.       Kurang baikjika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam melaksanakan tugas kelompok
2.       Baik jika menunjukkan sudah ada  usaha ambil bagian dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok  tetapi belum ajeg/konsisten
3.       Sangat baikjika menunjukkan sudah ambil bagian  dalam menyelesaikan tugas kelompok  secara terus menerus dan ajeg/konsisten


Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
NO
Nama
Rasa ingin tahu
Tanggungjawab
SB
B
KB
SB
B
KB
1







2







3































...







32







SB = sangat baik    B = baik        KB = kurang baik                                                                                                  
Maninjau, .................201                                                                                                                                Pengamat

                                                                                                                                                (..............................)
                                                                                                               
H.   Sumber Belajar Pertemuan Ke-1
1.       Bahan informasi tentang pengertian dan manfaat belajar Aljabar;
2.       Daftar pertanyaan untuk apersepsi;
3.       Contoh peristiwa sehari-hari yang berhubungan dengan unsur-unsur bentuk Aljabar;
4.       Bahan latihan-1;
5.       Bahan latihan-2;
6.       Bahan pekerjaan rumah;
7.       Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Jilid VII.

Maninjau,  Mei 201
                                 Kepala Sekolah                                                                                Guru
                               

                (....................................)                                              (…………………………….)