Rabu, 30 Oktober 2013

Bahan ajar SKI MTs Kelas VII/I

BAB  II

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM
PADA MASA BANI ABBASIYAH


Standar Kompetensi
  1. Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah.
Kompetensi Dasar
1.2  Mendeskribsikan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa  Bani Abbasiyah.

Indikator Pencampaian Kompetensi
1.2.1        Menceritakan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam  pada masa Bani  Abbasiyah dalam bidang sosial kemasyarakatan dan ekonomi.
1.2.2        Menceritakan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam  pada masa Bani Abbasiyah dalam bidang ilmu pengetahuan dan filsafat.
1.2.3        Menceritakan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam  pada masa Bani Abbasiyah dalam bidang politik pemerintahan dan militer.
1.2.4        Menceritakan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam  pada masa Bani Abbasiyah dalam bidang seni budaya dan arsitektur.


A.    PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH SOSIAL KEMASYARAKATAN DAN EKONOMI.

1.      Dalam Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

Selama masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah (750-1258 M). Telah mengalami banyak perkembangan dan kemajuan, maupun di bidang sosial kemasyarakatan maupun kemajuan di bidang sosial budaya.
Kemajuan di bidang sosial kemasyarakatan yang terjadi anatara lain munculnya berbagai kelompok dalam masyarakat yang semakin heterogen baik suku, bangsa, etnis, agama, dan bebagai unsur warga negara. Keberagaman ini dapat dikelola sebagai potensi yang besar untuk berlomba dan berjuang dalam satu kesatuan islam membangun dan memajukan Dinasti Abbasiyah. Munculnya kelompok masyarakat pada masa Dinasti Abbasiyah terbagi dalam beberapa kelas:
a.       Kaum muslim arab
b.      Kaum muslim non-arab (Mawali)
c.       Kaum zimmi
Beberapa kelas tersebut memiliki persamaan hak sebagai warga negara. Beberapa golongan kaum muslim non-arab bahkan memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Mereka adalah keluarga Barmak, Dinasti Buwaiyah, dan Dianti Saljuk.
Seiring perkembangan islam di beberapa wilayah baru, wilayah tersebut tidak hanya terislamkan tetapi juga terarabkan. Beberapa wilayah yang terarabkan tersebut diantaranya: Mesir, Suriah, Palestina, Persia, Aljazair, dan Maroko.

2.      Dalam bidang ekonomi.

Dalam bidang ekonomi, kesejahteraan seluruh rakyat Abbasiyah menjadi prioritas utama bagi para pemimpin Dinasti tersebut dalam melaksanakan kekuasaannya, terutama di periode awal perjalanan kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Khalifah Al-Mansur merupakan tokoh utama peletak dasar ekonomi Abbasiyah seperti :

a.       Dalam sektor pertanian
Dalam sektor pertanian telah dibangun banyak bendungan dan kanal-kanal irigasi dan terusan, contohnya pada masa Harun Ar-Rasyid. Istri khalifah, Zubaidah membangun sebuah bendungan dan terusan yang dapat mengalirkan air ke pemukiman penduduk terutama daerah yang sering dilanda musim kemarau. Menjadikan dua kota suci itu menjadi sejahtera, tanahnya subur dan makmur. Untuk mengenang jasa permaisuri itu, bendungan itu diberi nama Bendungan Zubaidah.
b.      Dalam sektor perdagangan
Perekonomian warga Abbasiyah umumnya meningkat mulai pada zaman pemerintahan Al-Mahdi. Dengan peningkatan sektor pertanian dan hasil tambang dan hubungan luar negeri antara daulah Abbasiyah dan kerajaan-kerajaan lain telah meningkat dalam sektor perdagangan. Basrah menjadi pelabuhan penting sebagai tempat dagang transit antar timur dan barat.
c.       Dalam sektor perindustrian.
Banyak kota-kota yang dibangun sebagai pusat-pusat industri, Basrah sebagaipusat industri gelas dan sabun; Kuffah, industri tekstil; Khazakstan, industri sutra; Damaskus industri pakaian jadi dan sutra bersulam, dan Syam sebagai pusat industri keramik dan gelas berukir

B.     PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM  PADA MASA BANI ABBASIYAH DALAM BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN FILSAFAT.

Masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan kejayaan Islam dalam berbagai bidang, khususnya bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Pada zaman ini umat islam telah banyak melakukan kajian kritis tentang ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan baik aqli (rasional) ataupun naqli mengalami kemajuan dengan pesatnya.
Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah, selain perhatian khalifah yang sangat besar juga disebabkan oleh:
1.      Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa lainnya yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan filsafat.
2.      Gerakan penerjemahan berbagai ilmu pengetahuan dari bahasa asing kedalam bahasa arab di masa khalifah Al-Mansur, dengan dibentuknya dewan penerjemahan bahasa latin.
Pada zaman pemerintahan Dinasti Abbasiyah, proses pengalihan ilmu pengetahuan dilakukan denagn cara menerjemahkan berbagai buku karangan bangsa-bangsa terdahulu, seperti buku-buku karya bangsa-bangsa Yunani, Persia, serta sumber dari berbagai naskah yang ada di kawasan timur tengah dan Afrika seperti, Mesopotania, dan Mesir.
Diantara para ahli yang berperan dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan adalah kelompok Mawali atau orang-orang non-arab, seperti orang Persia. Pada masa itu pusat kajian ilmiah terdapat di mesjid-mesjid, misalnya mesjid Basrah. Di mesjid ini terdapat kelompok studi yang disebut Halaqah al-jadl, Halaqah al-fiqh, halaqah al-tafsir wal Hadits, halaqah al-Riyadiyat, dan lain-lain.
Pada masa pemerintahan Harun Ar-Rsyid, didirikanlah lembaga ilmu pendidikan yang formal seperti Madrasah, Kuttab, Masjid, Majelis Munadarah, dan Darul Hikmah. Darul Hikmah menjadi pusat ilmu pengetahuan, sehingga melahirkan para ilmuwan dari berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga membawa kejayaan Dinasti Abbasiyah dan mencapai puncak keemasan.
Beberapa sastrawan dan budayawan yang muncul pada masa Dinasti Abbasiyah:
  1. Umar Khayam
  2. Az-Zamakhsyari
  3. Al-Qusyari
  4. An-Nafisi
  5. Ibnu Maskawaith
  6. Al-Kindi

C.    PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM  PADA MASA BANI ABBASIYAH DALAM BIDANG POLITIK PEMERINTAHAN DAN MILITER.

1.      Dalam Pemerintahan

Dalam bidang pemerintahan, para khalifah Abbasiyah telah mampu menciptakan sistem biokrasi pemerintahn modern seperti dibentuknya semua unsur kelembagaan negara dan administrasi negara yang ditata dengan rapi. Contohnya:
a.       Pengangkatan wazir atau perdana menteri.
b.      Pembentukan sekretariat negara(Diwanul Kitabah).
c.       Pembentukan departemen sebagai lembaga pembantu perdana menteri.
d.      Pengangkatan gubernur(Amir).
e.       Pengangkatan angkatan bersenjata.
f.       Pembentukan Baitul Mal dan lembaga kas negara.
g.      Pembentukan Mahkamah Agung

2.      Dalam Bidang Politik dan Militer
Dinasti Abbasiyah banyak dipengaruhi oleh kaum Alawiyin yang beraliran Syiah serta kaum Mawali disetiap periode. Mereka menempuh jalur politik yang berbeda sesuai dengan zaman kepemimpinan para khalifah tersebut. Seperti, pada periode Abbasiyah I dipengaruhi oleh orang  Persia I. Periode ini disebut dengan periode keemasan yang dipipin okeh 9 orang khalifah dalam kurun waktu 97 tahun. Puncak kepopularitas Abbasiyah pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al-Makmum.
Periode awal kebijakan politik yang ditempuh oleh Dinasti Abbasiyah yaitu memberikan landasan bagi pemerintahan yang tangguh dalam mempertahankan kekuasaan ditangan keturunan Bani Abbas.
Usaha-usaha dalam mempertahankan kekuasaannya yaitu:
a.       Menumpas habis keturunan Umayyah.
b.      Memindahkan ibukota Al-Hasimiyah ke kota Bagdadh.
c.       Khalifah Al-Mansur membunuh Abu Muslim Al-Khurasani.
d.      Menumpas berbagai pemberontakan yang terjadi.
Diantara gerakan-gerakan yang memberontak terhadap kekuasaan Dinati Abbasiyah, yaitu:
a.       Gerakan kelompok Al-Rawandiyah.
b.      Gerakan kelompok Al-Muqanniyah.
c.       Gerakan kelompok Al-Khuramy.
d.      Gerakan kelompok Az-Zanadiqah.
Periode Abbasiyah II berlangsung selama 99 tahun dipimpin oleh 13 orang khalifah. Periode ini bisa dikatakan sebagaimana orang-orang Turki berpengaruh sangt kuat, sehingga mereka berhasil menduduki jabatan-jabatan penting di bidang pemerintahan dan militer, mereka berkuasa setelah Khalifa Al-Mutawakkil. Karena semakin lemahnya Dinasti Abbasiyah, maka banyak daerah-daerah kecil yang melepaskan diri dari kekuasaan Dinasti Abbasiyah.
Periode Abbasiyah III disebut juga periode pengaruh Persia kedua. Disebut demikian karena pada waktu itu sebuah golongan dari bangsa Persia berperan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah, yaitu Dinasti Buwaihi. Dinasti yang dibangun oleh tiga orang beraudara, yaitu Hasan bin Buwaihi, Ali bin Buwaihi, dan Ahmad bin Buwaihi di sebelah barat laut Iran.pada permulaan abat ke 10 M, meskipun Dinasti Abasiyah dibawah  kekuasaan Bani Buwaihi yang beraliran Syiah mereka berhasil menekan khalifa dan menjadikan Ali bin Buwaihi sebagai panglima besar, sejak itu para khalifa tidak mampu berbuat banyak untuk mempertahankan kedaulatan negara, akan tetapi Ilmu Pengetahuan terusmengalami kemajuan.
Periode IV ini berlangsung sekitar 164 tahun dan disebut juga periode pengaruh Turki kedua. Disebut demikian karena pada waktu itu sebuah golongan dari bangsa Turki berperan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah, yakni Dinasti Saljuk.
Selama periode ini mereka berhasil mengambil alih kekuasaan para khalifa.  Para khalifa hanya diperkenankan mengurus masalah agama. Dinasti ini berakhir setelah pasukan mongol memporak porandakan kota Baghdad pada tahun 656H/1258M.
D.    PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM  PADA MASA BANI ABBASIYAH DALAM BIDANG SENI BUDAYA DAN ARSITEKTUR.

Daulah Abbasiyah yang berlangsung 5.5 abad secara politis bisa dikatakan hanya mampu bisa mendirikan selama satu abad yaitu selama periode I. tetapi dalam bidang ilmu pengetahuan, seni budaya dan arsitektur terus mengalami pertumbuhan. Itu disebabkan karena para khalifah lebih berorientasi pada perluasan wilayah kekuasaan.
Para khalifah Abbasiyah tidak segan-segan mendatangkan para arsitek dari luar negeri untuk membangun dan mengajarkan ilmunya kepada orang-orang Abbasiyah. Pada masa Khalifah Al-Mansur telah dibangun kota Baghdad yang berbentuk bundar di tengahnya dibangun istana Al-Qasr Az-Zahabi dan masjid Al-Manshur yang melambangkan kemegahan dan keindahan kota Baghdad.
Diantara bidang seni dan budaya yang berkembang ialah:

1.      Arsitektur.
Khalifah Abbasiyah sangat menyukai seni arsitektur untuk keperluan membangun sebuah gedung, misalnya mesjid, istana, madrasah, perkantoran, dan sebagainya. Mereka tidak segan-segan mendatangkan arsitek dari luar Abbasiyah.
Perkembangan kebudayaan pada masa Dinasti Abbasiyah juga tercermin pada beberapa peninggalan bangunadin-bangunan bersejarah, seperti masjid. Beberapa masjid yang dibangun da masa Dinasti Abbasiyah adalah:
  1. Masjid Jami’ Al-Mansur
  2. Masjid Raya Ar-Risyalah
  3. Masjid Jami’ Qasr Al-Khilafah
  4. Masjid Qati’ah Umm Ja’far
  5. Masjid Kufah
  6. Masjid Raya Samarra
  7. Masjid Agung Isfahan
  8. Masjid Talkhatan Baba
  9. Masjid Alauddin Kaikobat
2.      Seni tata kota.
Istana emas yang berada di tengah kota Baghdad, yang melambangkan kemegahan dan keindahan kota Baghdad. Seni bangunan berkembang juga membuat kota Bagdad menjadi kota metropolitan yang megah dan indah. Keindahannya mengagumkan dunia, sehingga dijuluki Alful Lailah Wal Lailah (Seribu satu malam), dan juga dibangun kota satelit sebagai penyangga kota Bagdad.
a.                             Kota Samara.
Dibangun pada masa khalifah Al-Muhtasim Billlah. Samara termasuk kota yang dibangun dengan nilai seni dan tata kota yang tinggi.
b.                            Seni sastra
Pada masa Abbasiyah, dunia sastra mengalami kemajuan. Kota baghdad dikenal sebagai pusat sastrawan dan penyair. Diantara penyair dan sastrawan yang terkenal:
1)      Abu Atahiyah
2)      Abu Nawas
3)      Abu Tamam
4)      Al-Buhtury
5)      Al-Mutanabbi
c.     Seni suara dan seni musik.
            Seni suara dan musik juga mengalami kemajuan. Pada umumnya khalifah Abbasiyah menyukai musik dan lagu yang diciptakan oleh para tokoh terkenal, seperti:
1)      Al-Farabi
2)      Az-Zuman
3)      Az-Zalah
Dan khalifah Hakam II, yang pernah menciptakan alat musik tiup yang diberi nama BUQ.

Senin, 28 Oktober 2013

Bahan ajar SKI MTs Kelas VII/I


BAB I

Standar Kompetensi             : Memahami Sejarah Kebudayaan Islam

Kompetensi Dasar                 : Menjelaskan Pengertian Kebudayaan Islam

Indikator                                :  1. Siswa Dapat menyebutkan pengertian sejarah
   2. Siswa Dapat menyebutkan pengertian       Kebudayaan
3.  Siswa Dapat menyebutkan pengertian Islam
4. Siswa Dapat menjelaskan pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

A. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
   
a. Sejarah
Sejarah adalah :Pengetahuan, kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, seperti riwayat dan tambo (di minanngkabau).

b. kebudayaan
Kebudayaan adalah kata yang berawalan ke-, dan berakhiran an, yang berasal dari kata Budi dan daya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya adalah akal Budi atau pikiran, maksudnya segala sesuatu yang berkenaan dengan budi karya manusia (hasil).
            Menurut Edward B. Taylor, kebudayaan adalah seluruh sistem yang terdiri dari pengetahuan, kepercayaan yaang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat atau sesuatu yang dipelajari dan diteruskan dari generasi ke generasi. Sedangkan menurut Ibnu Khaldun.
Menurut Ibnu Khaldun kebudayaan adalah: Kondisi-kondisi kehidupan melebihi dari yang diperlukan.
            Jadi, kebudayaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan hasil kegiatan yang berupa cipta, karsa, dan karya manusia pada masa lampau yang menjadi pelajaran sampai saat ini. Seperti keparcayaan, kesenian dan adat istiadat.

c. Islam
Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw yang berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadis yang diturunkan ke dunia melalui wahyu dari Allah SWT, dan dari Nabi Muhammad saw.

d. Sejarah Kebudayaan Islam
             Dari pengertian tentang kebudayaan dan Islam di atas, dapat kita gabungkan kedua kata tersebut menjadi kebudayaan Islam, yang artinya adalah suatu kejadian atau peristiwa-peristiwa pada masa lampau yang benar-benar terjadi serta yang berhubungan dengan perbuatan manusia, pada umat Islam di dalam wilayah Islam, dan juga SKI merupakan pengetahuan, uraian tentang peristiwa yang benar-benar  terjadi pada masa lampau tentang hasil Kegiatan  dan penciptaan batin manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat masyarakat yang khusus menganut agama Islam   
Sejarah Kebudayaan Islam bermula dari Jazirah Arab yang muncul setelah Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, Sebelum Islam datang, masyarakat Arab sudah mempunyai kebudayaan diantaranya kebudayaan nomaden (hidup secara berpindah-pindah).Serta kebudayaan-kebudayaan yang sudah maju seperti kebudayaan Asyrian, Kan’an, Saba’ dan Samud.
Kebudayaan Islam adalah suatu budaya yang cara berkembangnya tidak terlepas dari unsur politik dan kekuasaan. Kebudayaan Islam lahir tanpa pengaruh kebudayaan yang ada sebelumnya.

Standar Kompetensi   : Memahami Sejarah Kebudayaan Islam
Kompetensi Dasar        : Menjelaskan tujuan dan Mamfaat Mempelajari   Sejarah   Kebudayaan Islam
Indikator     :   1.    Siswa dapat menjelaskasn tujuan mempelajari Sejarah           Kebudayaan Islam
  2.   Siswa mampu mengidentifikasi manfaat mempelajari sejarah Kebudayaan Islam
        3.    Siswa dapat menyebutkan manfaat mempelajari Sejarah     kebudayaan Islam.
B. Menjelaskan Tujuaan dan Manfaat mempelajarai Kebudayaan Islam
  
a. Tujuan mempelajari Sejarah kebudayaan Islam
Tujuanya adalah dapat memahami berbagai masalah kehidupan umat Islam, yang disertai dengan maju mundurnya kebudayan Islam itu sendiri. Kebudayaan Islam mencapai puncak kejayaan pada abad ke-5 H atau abad pertengahan Masehi.
Pada awal abad ke-6 kebudayaan Islam mengalami kemunduran yang disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal antaralain:
1. Faktor Internal
 a. Politik
 b. Ekonomi
2. Faktor Eksternal
    Adanya serangan dari luar Islam 

b. Manfaat mempelajari Sejarah kebudayaan Islam
1.  Dapat mengetahui kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan pada
     masa lampau.
2. Dapat mengantisipasi agar kekeliruan dimasa lampau tidak terulang kembali dimasa   sekararang dan  yang akan datang
3.   Membawa kita supaya bisa memilih sikap dalam hidup
4. Mengambil Ibrah/hikmah, nilai, dan makna yang terdapat dalam sejarah Kebudayaan Islam
5.   Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlak yang  baik
6. Meneladani sikap yang positif dari para tokoh umat Islam, serta mampu mengantisipasi diri terhadap sikap yang tidak baik, yang bisa menghancurkan harga diri dan martabat bangsa.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi lahir dan Perkembangan kebudayaan Islam
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi lahirnya kebudayaan Islam adalah sebagai berikut:

1. Faktor Bahasa
            Bahasa Arab menjadi bahasa resmi pemerintahan pada masa Dinasti Umayyah, dengan khalifah Abdul Malik bin Marwan.Yang sebelumnya sudah ada  bahasa lain diantaranya bahasa Persia,Yunani, dan Koptik. Dengan adanya kebijakan itu Bahasa Arab tersebar keseluruh wilayah Islam

2. Perpindahan Agama
            Perpindahan agama secara besar-besaran tidak hanya disebabkan oleh peperangan akan tetapi daerah taklukan yang sudah berbudaya tinggi itu memang sudah menunggu datangnya agama baru.

3. Adanya golongan non-Arab (‘ajam)
            Pada masa Dinasti Bani Umaiyah masyarakat Arab terbagi menjadi dua kelompok yang dinamakan dengan kelompok non Arab atau ‘ajam, kelompok ini dianggap sebagai warga kelas dua hal ini bertentngan atau sudah sesuai dengan ajaran Islam. Akhirnya pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul azis perbedaan kedua kelompok itu dihilangkan.

4. Perpecahan Kesatuan Islam
            Setelah Umar bin Abdul Aziz wafat, lahirlah tiga kekhalifahan yaitu, Dinasti Abbasiyah di Bagdad, Dinasti Fatimaiyah di Kairo, dan Dinasti Ummayyah di Cordoba. Masing-masing Dinasty tersebut menampilkan kebudayaan yang berbeda. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan islam mendapat landasan dari bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang berada dalam kekuasaan bangsa Arab.

Standar Kompetensi :           Memahami Sejarah Kebudayaan Islam
Kompetensi Dasar     :           Mengidentifikasi bentuk/wujud Kebudayaan Islam
Indikator                    :      1.  Mengidentifikasi Bentuk-bentuk kebudayaan Islam
                                           2.  Mengklasifikasi bentuk-bentuk kebudayaan Islam
                                         3.  Menjelaskan bentuk-bentuk kebudayaan Islam

D. Bentuk-bentuk kebudayaan Islam dan identifikasinya masing-masing
            Semua kebudayaan mempunyai unsur yang menunjukkan bentuk kebudayaan tersebut. Diantara unsur yang menjadi bentuk kebudayaan islam sebagai berikut

a. Sistem Politik
            Dilihat dari sistim politik yang berlaku dalam kebudayaan Islam meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.  Adanya hukum Islam
            Kebudayaan Islam mencapai puncak kejayaannya ketika diterapkanya hukum Islam yaitu al-Qur’an dan hadist sebagai sumber hukum utama. Hukum Islam tidak membedakan manusia kecuali tingkat iman dan ketaqwaanya.
Suatu hal yang membedakan hukum Islam dengan hukum yang lain adalah    keaslian dan keunifersalitasanya.Keaslianya terjamin sejak masa Rasul SAW hingga akhir zaman, dapat diterapkan dimana dan kapan saja. Untuk menjabarkan kedua hukum (Alqur’an dan hadist) diperlukan ulama-ulama yang ahli dalam bidang tertentu untuk menjabarkan hukum Islam diantaranya Imam Syafi’I, Imam Hambali, Maliki dan Hanafi
2. Adanya Pemerintahan/Khalafah
            Kedudukan khalifah dalam pemerintahan Islam adalah sebagai pengganti Rasul, khalifah itu merupakan orang-orang yang harus mempunyai keimanan yang tinggi dan mandapat dukungan dari kaum muslimin. Sistim kekhalifahan yang dapat dijalankan secara murni pada masa Khalifaurrasyidin. Salah satu bentuk dan wujud dari kebudayaan Islam adanya sistim kekhalifahan dalam pemerintahan.
3. Adanya kementerian dan Administrasi; Orang yang pertama kali meletakkan dasar
            administrasi adalah khalifah Umar bin Khattab.
Sistim pemerintahan pada masa khalifah semua urusan Negara langsung diurus dan ditangani oleh khalifah itu sendiri. Dalam perkembangan kebudayaan/pemerintahan Islam semakin luas keberbagai wilayah sehingga khalifah menunjuk beberapa mentri untuk membantu urusan Negara terutama dalam bidang administrasi. Pengelolaan administrasi Negara disebut dengan Diwan. Kementrian dan administrasi Negara baru terbentuk pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khatab.
4. Keuangan
            Bentuk kebudayaan dilihat dari sistim politik salah satunya keuangan, karena dalam menajlankan pemerintahan untuk memperluas wilayah Islam dibutuhkan dana yang sangat besar. Awalnya sumber keuangan pemerintahan Islam hanya bersal dari zakat dan sedekah, disampingitu yang menjadi sumber keuangan negar Islam bersal dari pajak bumi, kepemilikian barang dan diri pribadi, karena bumi dianggap milik Negara sedangkan pengelola dipandang sebagai penyewa. Pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khatab sumber keuangan Negara yang berkembang antaralain berasal dari:
  a. Fa’I (dana orang non-muslim)
  b. Ghanimah (harta rampasan perang)         
  c. Jizyah (pajak dari ahli kitab)
            Bentuk kebudayaan Islam dlam sistim politik juga memperlakukan pemerintah daerah, lembaga pos astau surat menyurat, lembaga hukum, lembaga kepolisian dan angkatan laut.

b. Sistem Kemasyarakatan
            Bentuk kebudayaan islam dalam system kemsyarakatan terbagi kedalam beberapa kelompok yaitu:
          *. Kelompok Penguasa, seperti Khalifah, Mentri, dan para pejabat lainnya.
          *. Kelompok Tokoh Agama, seperti Imam Masjid, Ulama, dan Hakim.
          *. Kelompok Militer
          *. Kelompok Cendekiawan
          *. Kelompok Pekerja dan Budak
          *. Kelompok Petani

c. Ilmu Pengetahuan
            Adapun tentang ilmu pengetahuan dimasa awal perkembangan islam belum mendapat perhatian yang khusus karena pada masa itu lebih difokuskan kepada perkembangan dan penyebaran agama islam ke berbagai wilayah.Dilihat dari tahapan perkembangan ilmu pengetahuan dapat  dibagi kepada:
             -  Pada masa awal Islam, belum mendapat perhatian.
            -  Pada masa Dinasti Umaiyah mulai diperhatikan terutama tentang Agama dan hasa
                 yang berpusat di Kuffah dan Basrah.
             -  Pada masa dinasti Abbasiyah, berbagai fasilitas di bangun, seperti pusat  penterjemah                
                  buku dan tempat-tempat penelitian dan penemuan yang berpusat di Bagdad.
Ilmu yang berkembang antara lain
1.      Ilmu Filsafat
2.      Ilmu Astronomi.
3.      Ilmu Matematika
4.      Ilmu Kedokteran
5.      Ilmu Kimia.

Hari-hari besar Nasional


Hari-hari besar Nasional
Januari
1 Januari                                              : Tahun Baru
3 Januari                                              : HUT Departemen Agama
5 Januari                                              : Hut Korp Wanita Angkatan Laut
10 Januari                                            : Hari Tritura
15 Januari                                            : Hari Peristiwa laut atau Samudra
26 Januari                                            : HUT Maskapai Penerbangan Garuda
31 Januari                                            : Hari Lahirnya Nahdhatul Ulama ( NU )

Februari
5 Februari                                             : HUT Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI )
9 Februari                                            : HUT Pasukan Kavaleri
13 Februari                                         : Hari Farmasi
14 februari                                          : Peringatan Pemberontakan PETA
19 Februari                                         : HUT Kohanudnas
22 Februaru                                        : HUT Masjid Istiqlal

Maret
1 Maret                                                                : Hari Kehakiman
1 Maret                                                : Peristiwa serangan umum di Yogyakarta
6 Maret                                                : HUT Kostrad
9 Maret                                                : Hari Wanita Indonesia
10 Maret                                              : HUT Parfi ( Persatuan Artis Indonesia )
11 Maret                                              : Hari Supersemar
18 Maret                                              : Hari Arsitek Indonesia
24 Maret                                              : Hari Peringatan Bandung Lautan Api

April
6 April                                                   : Hari Nelayan Indonesia
6 April                                                   : Hari Penerbangan Indonesia
15 April                                                 : Hari Zeni Angkatan Darat
16 April                                                 : Hari Popasanda
18 April                                                 : Peringatan Konferensi Asia Afrika
19 April                                                 : Hari Pertahanan Sipil ( Hansip )
21 April                                                 : Hari Lahirnya RA Kartini
24 April                                                 : Hari Angkutan Nasional
27 April                                                 : Hari Lembaga Permasyarakatan atau ( LP )

Mei
1 Mei                                                     : Peringatan Pembebasan Irian Barat
2 Mei                                                     : Hari Pendidikan Nasional
5 Mei                                                     : Hari Lembaga Sisoal Desa
11 Mei                                                  : Hari POM ABRI
19 Mei                                                  : Hari Korp Cacat veteran
20 Mei                                                  : Hari Kebangkitan Nasional
21 Mei                                                  : Hari Buku Nasional

Juni
1 Juni                                                     : Hari Lahirnya Panca Sila
3 Juni                                                     : Hari Pasar Modal
17 Juni                                                  : Peringatan Drmaga Tanjung Periuk
21 Juni                                                  : Hari Krida Pertanian
22 Juni                                                  : HUT Kota Jakarta
24 Juni                                                  : Hari Bidan
29 Juni                                                  : Hari Keluarga Berencana

Juli
1 Juli                                                      : Hari Bhayangkara
1 Juli                                                      : Hari anak-anak Nasional
5 Juli                                                      : Hari Bank Indonesia
9 Juli                                                      : Hari Peluncuran Satelit Palapa
12 Juli                                                    : Hari Koperasi
22 Juli                                                    : Hari Kejaksaan
23 Juli                                                    : HUT KNPI
29 Juli                                                    : Hari Bakti TNI AU

Agustus
10 Agustus                                          : Hari Veteran
13 Agustus                                          : Peringatan Bandung Lautan Api
14 Agustus                                          : Hari Pramuka
17 Agustus                                          : Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
18 Agustus                                          : Hari Konstitusi Repoblik Indonesia
19 Agustus                                          : Hari Departemen Luar Negeri
21 Agustus                                          : Hari Maritim Nasional
24 Agustus                                          : HUT TVRI

September
1 September                                      : Hari POLWAN
8 September                                      : Hari Aksara
8 September                                      : Hari Pamongpraja
11 September                                   : Hari RRI ( Radio Repoblik Indonesia )
17 September                                   : Hari PMI ( Palang Merah Indonesia )
17 September                                   : Hari Perhubungan
24 September                                   : Hari Tani
28 September                                   : Hari Kereta Api
29 September                                   : Hari Sadana
30 September                                   : Hari Berkabung Nasional

Oktober
1 Oktober                                            : Hari Kesaktian Panca Sila
5 Oktober                                            : Hari HUT ABRI/TNI
15 Oktober                                         : Hari Hak Azasi Binatang
16 Oktober                                         : Hari Parlemen RI
24 Oktober                                         : Hari Dokter Indonesia
27 Oktober                                         : Hari Penerbangan
28 Oktober                                         : Hari Sumpah Pemuda
30 Oktober                                         : Hari Keuangan

November
1 November                                       : Hari Interdans AD ( Angkatan Darat )
3 November                                       : Hari Kerohanian
10 November                                    : Hari Pahlawan
12 November                                    : Hari kesehatan Nasional
14 November                                    : Hari BRIMOB
21 November                                    : Hari Pohon
25 November                                    : Hari Guru ( PGRI )

Desember
4 Desember                                       : Hari Artileri
9 Desember                                       : Hari Armada RI
12 Desember                                     : Hari Transmigrasi
15 Desember                                     : Hari Infantri
19 Desember                                     : Hari Trikora
20 Desember                                     : Hari Sosial
22 desember                                     : Hari Ibu
22 Desember                                     : Hari Korp Wanita Angkatan Darat.